|

Sejarah Merah Putih



KawandNews.com - Merah putih tidak asing di mata rakyat Indonesia yang mengakui negara kesatuan Republik Indonesia. Bendera yang telah disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia sejak UUD’45 mengaturnya dalam pasal 35. Gambar Bendera merah putih sudah sejak lama dikenal ketika kerajaan Hindu-Budha bertahta di Nusantara. Seperti tertulis pada kitab pararaton dan Negarakretagama, pada saat jaman kerajaan Singhasari diserang oleh kerajaan Gelang-gelang Kadiri, raja Jayakatwang menyerang dengan pasukan yang membawa panji dan umbul-umbul merah putih. Kemenangan Jayakatwang yang berhasil membunuh Sri Kretanegara membuat Raden Wijaya saat itu marah, karena dia sebelumnya telah diutus untuk menangkis serangan dari Kadiri. Perang gerilya menumpas pasukan Gelang-gelang dari tanah Tumapel dilancarkan, Raden Wijaya membagikan kain cawat berwarna merah untuk diikatkan pada teman-temannya sebagai tanda dimulainya perang sampai mati, tujuannya untuk membalas kematian Sri Kretanegara dan membebaskan dua putri Raja yang di tawan Jayakatwang. Mereka berhasil membebaskan putri yang tertua namun untuk putri yang bungsu niatnya diurungkan karena Sora kawannya menahan untuk menyerang, perlu membentuk siasat baru.
Merah putih pada saat jaman Hindu-Budha merupakan warna yang cukup sakral dan simbolik, bahkan sampai saat ini ajaran Hindu dan masyarakat jawa selalu mengikut sertakan kedua warna itu dalam setiap ritualnya. Beberapa kakawin dan kidung kuno sering menceritakan beberapa kerajaan di nusantara ketika berperang menggunakan warna merah dan putih sebagai simbol mereka siap mati dalam keadaan suci. Jika ingin membuktikan sampai ini pun makam dan petilasan raja Majapahit di trowulan semua berselubung merah putih. Arti warna merah dan putih itu sendiri secara umum filosofinya adalah merah itu berani, dan putih itu suci. Ajaran kuno bangsa austronesia termasuk jawa mengartikan merah itu adalah bopo langit ibu bumi, yaitu bapak langit dan ibu bumi. Merah bapak yang menjadi langit dan ibu adalah putih meleburkan menjadi bumi.
Pada jaman kolonial belanda warna merah dan putih dilarang dikibarkan karena akan dianggap sebagai pemberontak. Ini diawali oleh pangeran Diponegoro saat mengumpulkan lebih dari seribu rakyat tanah Jawa untuk menyerang Belanda. Pasukan Diponegoro menggunakan panji-panji Merah dan putih saat melakukan penyerangan besar-besaran ke Belanda. Kegagalan pangeran Diponegoro melawan Belanda membuat Belanda melarang pengibaran bendera merah putih dan wajib menggunakan bendera merah-putih-biru. Pada tanggal 17 agustus 1945, rakyat Indonesia bersuka cita atas proklamasi kemerdekaan dan pertama kali dikibarkan setelah proklamasi selesai dibacakan. Sejak saat itu pemerintah baru RI membuat UUD’45 yang mengatur bendera merah putih sebagai bendera Repuplik Indonesia dan UU No 24/2009. Melalui peraturan pemerintah No. 40/1958 tentang bendera kebangsaan Republik Indonesia, bentuk dan ukuran diatur dalam undang-undang tersebut dengan panjang 10x15 meter, untuk besar kecilnya sesuai kelipatan ukuran tersebut.




Posted by Unknown on 13:17. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response
Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Kami akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut. | Advertise With Us | Info iklan |

Berlangganan Berita:

Dapatkan Breaking News
Langsung di e-mail Anda GRATIS!!



0 komentar for "Sejarah Merah Putih"

Leave a reply


Berita Terbaru


Pasang Iklan disini
Pasang Iklan Teks disini Murah Meriah!!!
KawandNews.com

Pasang Iklan disini
Pasang Iklan Teks disini Murah Meriah!!!
KawandNews.com

Pasang Iklan disini
Pasang Iklan Teks disini Murah Meriah!!!
KawandNews.com

Ads by KawandNews.com

Recently Commented