Kenali Ciri Pria Berpotensi Kasar Selama Pacaran
kawandnews.com :SAAT jatuh cinta, kita bisa terbuai dan rela melakukan apapun demi si
dia. Tapi bila tidak diberi batasan, kita bisa menjadi korban kekerasan
dalam pacaran.
Kekerasan dalam pacaran tidak hanya dalam bentuk
pemaksaan hubungan atau kontak seksual, tetapi bisa juga terjadi secara
fisik dan emosional. Kekerasan dalam bentuk fisik bisa terjadi melalui
tindakan memukul, menampar, menjambak, mendorong, menendang, sampai
mencekik kekasih. Sementara kekerasan emosional bisa dengan mengeluarkan
kata-kata kasar, bentakan, ancaman, pemaksaan kehendak, penghinaan,
serta mempermalukan pasangan di depan umum.
Sallika NS, jurnalis
lulusan FKG UI lewat bukunya Serba-Serbi Kesehatan Perempuan menjabarkan
sikap pria pelaku kekerasan dalam pacaran. Apa saja ciri-ciri mereka?
Temperemental
Mereka
cenderung mudah marah dan naik pitam bila kekasihnya melakukan
kesalahan atau sedang cemburu. Mereka bisa menjadi sangat kasar,
terkadang juga ringan tangan untuk memukul.
Emosinya tidak stabil
Emosinya
mudah berubah. Kadang baik dan manis sekali, tetapi kadang bisa
mengamuk dan marah besar, yang bisa berujung pada kekerasan fisik.
Sangat posesif
Umumnya
mereka menginginkan seluruh waktu dan perhatian Anda hanya untuk
dirinya karena mereka sangat pencemburu dan mudah curiga. Secara
perlahan, mereka mulai membatasi dan menarik Anda dari lingkungan
teman-teman, bahkan keluarga Anda sendiri.
Bermulut manis
Mereka
pandai berkata-kata dan merayu kekasihnya. Bahkan setelah melakukan
kekerasan, mereka akan berubah “manis” dan memohon ampun dengan segala
cara agar kekasih hati mau memaafkan. Umumnya, wanita terbuai dan
memaafkan, padahal setelah itu mereka bisa melakukan kekerasan kembali,
mungkin lebih parah dari sebelumnya.
Tipe pria seperti ini bisa
melakukan apapun bila sudah terbakar emosi atau cemburu buta. Baru jadi
kekasih saja siksaan sudah terjadi, apalagi kalau sudah menikah. Tentu,
siksaan akan terus berlanjut. Banyak sudah korban-korban kekerasan yang
dilakukan oleh kekasih sendiri, dari mulai ringan, luka berat, sampai
kematian akibat ulah sang pujaan hati yang mengaku sangat mencintai
pasangannya.
( http://lifestyle.okezone.com/read/2010/10/20/197/384374 )
cegah resiko kekerasan dalam rumah tangga dari sejak pacaran..