Sejarah Kendhang
KawandNews.com - Kendang, kendhang, atau gendang adalah salah satu alat musik dalam ansamble
gamelan Jawa yang berfungsi sebagai pengatur irama dan termasuk dalam kelompok
membranophones yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput kulit
atau bahan lainnya. Menurut bukti sejarah, kelompok membranophones telah
populer di Jawa sejak pertengahan abad ke-9 Masehi dengan nama padahi, pataha (padaha), murawaatau
muraba, merdangga, merdala, muraja, panawa, kahala, damaru, kendang. Istilah padahi
tertua dapat dijumpai pada prasasti Kuburan Candi yang berangka tahun 821
Masehi (Goris, 1930). Seperti yang tertulis pada kitab Nagarakrtagama gubahan
Mpu Prapanca tahun 1365 Masehi (Pigeaud, 1960), istilah tersebut terus
digunakan sampai dengan jaman Majapahit.
Penyebutan kendang dengan berbagai nama menunjukkan adanya berbagai
macam bentuk, ukuran serta bahan yang digunakan, antara lain kendang berukuran
kecil, yang pada arca dilukiskan sedang dipegang oleh dewa , kendang ini
disebut damaru. Bukti keberadaaan dan
keanekaragaman kendang, dapat dilihat pada relief candi-candi sebagai berikut:
1. Candi Borobudur (awal abad ke-9 Masehi),
dilukiskan bermacam-macam bentuk kendang seperti bentuk silindris langsing,
bentuk tong asimetris, bentuk kerucut (Haryono, 1985; 1986).
2. Candi Siwa di Prambanan (pertengahan abad
ke-9 Masehi), pada pagar langkan candi, kendang ditempatkan di bawah perut
dengan menggunakan semacam tali.
3. Candi Tegawangi, candi masa klasik muda
(periode Jawa Timur, sekitar abad 14), dijumpai relief seseorang membawa
kendang bentuk silindris dengan tali yang dikalungkan pada kedua bahu.
4. Candi Panataran, candi masa klasik muda
(periode Jawa Timur, sekitar abad 14), relief kendang digambarkan hanya
menggunakan selaput satu sisi dan ditabuh dengan menggunakan pemukul berujung
bulat. Jaap Kunst (1968:35-36) menyebut instrumen musik ini dogdog. Ada hal yang menarik mengenai
asal mula kendang, yaitu adanya kesamaan penyebutan dari sumber tertulis Jawa
Kuno dengan sumber tertulis di India. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi
kontak budaya antara keduanya, termasuk dalam bidang seni pertunjukan.
Posted by Unknown
on 01:01. Filed under
Music Equipment,
Musik,
Tentang Pendidikan
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response