Dasar Rasio Laba Keuangan
KawandNews.com - Data keuangan dengan sendirinya tidak dapat memberikan gambaran lengkap tentang kinerja perusahaan dan keuangan kesejahteraan. Sulit untuk mengevaluasi angka secara spesifik tanpa membandingkannya dengan norma dan standar tertentu. Rasio bisa memberikan satu set parameter standar yang dapat dibandingkan antar perusahaan lainnya. Rasio ini dapat dievaluasi dengan standar industri untuk mengetahui posisi relatif perusahaan terhadap industri yang sama.
Ada berbagai jenis rasio tergantung pada sifat analisis yang diperlukan. Beberapa rasio mengukur kekuatan operasional perusahaan sementara yang lain mengukur kekuatan keuangan, penilaian perusahaan, dan lainnya. Salah satunya adalah dengan rasio profitabilitas. Pada rasio ini, mencangkup semua hal berkenaan dengan laba, seperti laba kotor terhadap penjualan, laba operasional penjualan, laba bersih penjualan, serta pemahaman investasi.
Laba kotor terhadap penjualan
Rasio ini menyajikan laba kotor sebagai persentase dari total pendapatan operasi perusahaan. Laba kotor yang ada dikurangi biaya penjualan dari pendapatan, umumnya digunakan pada perusahaan manufaktur dan perdagangan. Dalam kasus perusahaan jasa, biaya yang dikeluarkan adalah jasa dikurang dengan rasio pendapatan. Margin kotor didapat dari produk yang dijual oleh perusahaan dan merupakan indikator harga produk. Namun, dalam beberapa perusahaan multi-produk atau diversifikasi, rasio ini tidak dapat memberikan gambaran yang jelas.
Laba operasional penjualan
Laba operasional penjualan merupakan bentuk persentase dari pendapatan usaha. Laba operasi adalah laba sebelum bunga dan pajak. Dengan demikian, margin usaha memberikan informasi jelas tentang keuntungan yang dihasilkan sebelum bunga dan pajak.
Laba bersih terhadap penjualan
Margin laba bersih dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan pendapatan usaha. Rasio adalah ukuran dari keuntungan penjualan yang terhutang kepada pemegang saham setelah menyelesaikan semua klaim eksternal.
Laba investasi
Rasio ini mengukur laba bersih sebelum bunga sebagai persentase dari total aset. Beban bunga yang ditambahkan ke laba bersih ketika menghitung rasio ini. Rasio ini merupakan indikator efisien dalam menggunakan aset. Jika pengembalian aset lebih rendah dari rata-rata biaya perusahaan, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan cukup kurang dalam menekan tingkat pengembalian aset.
Posted by Captcharea
on 18:17. Filed under
Bisnis,
Tentang Pendidikan
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response