Kenapa Cincin Pernikahan Dipasang di Jari Manis?
KawandNews.com - Pernah nggak diantara kalian berpikir atau bertanya-tanya, ‘kenapa ya kok cincin kawin dipakenya di jari manis?’ ‘kenapa kok nggak di telunjuk aja?ato di jempol?’
Dari permainan berikut ini, mungkin kita bisa tahu alasan sebenarnya
mengapa cincin pernikahan harus dipasang di jari manis. Yuk simak!
Pertama, rekatkan kedua telapak tangan kamu.
Kedua, coba tekuk kedalam kedua jari tengah kamu, sementara jari-jari yang
lain tetap saling menempel.
Ketiga, mulailah dengan membuka kedua ibu jari kamu, ibu jari disini
diibaratkan sebagai orangtua, kedua ibu jari dapat dibuka ini menggambarkan
bahwa seorang anak tidak mungkin terus-terusan bergantung kepada orang tuanya.
Keempat, tempelkan kembali kedua ibu jari kamu lalu buka kedua jari
telunjuk kamu, telunjuk menggambarkan saudara kandung kita, adik atau kakak
kita, suatu saat mereka akan mempunyai keluarga sendiri dan akan meninggalkan
kita, lalu tutup kembali kedua jari telunjuk anda.
Kelima, bukalah kedua jari kelingking kamu, kelingking disini diibaratkan
sebagai anak-anak kita, cepat atau lambat, anak-anak juga akan meninggalkan
kita, tutuplah kembali kedua jari kelingking anda.
Terakhir, coba kamu buka kedua jari manis kamu, tempat dimana cincin
pertunangan/ pernikahan dipasang. Hmm..Kenapa? Nggak bisa dibuka, ya? Itulah mengapa jari manis dipasangkan cincin
pernikahan, karena jari manis menggambarkan suatu hubungan suami istri, yang
akan terus melekat satu sama lain sepanjang hidupnya.
Kalau dipikir-pikir otak memerintahkan kita untuk membuka mulai dari kedua
jari jempol, telunjuk, dan kelingking, dan kita bisa melakukannya, namun ketika
memerintahkan untuk membuka kedua jari manis, plus kita juga berusaha membukanya tapi juga tetap tidak bisa, ini
bisa diibaratkan sebagai rasa cinta dan kasih sayang itu tidak didasarkan pada
pikiran dan otot (kekuatan), tetapi berdasarkan perasaan. (ruby)
referensi: terselubung
Posted by Unknown
on 23:32. Filed under
Aneh dan Unik
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response