Tingkat Stress Karyawan Semakin Meningkat di Era Sekarang
KawandNews.com - Pekerja di Indonesia ternyata semakin merasa tertekan, demikianlah dilaporkan berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Regus.
Survei ini diteliti berdasarkan opini lebih dari 16.000 orang pekerja profesional di seluruh dunia, ditemukan bahwa lebih dari setengah pekerja di Indonesia (64%) mengatakan bahwa tingkatan stres mereka bertambah dibandingkan tahun lalu.
Sejumlah faktor dalam negeri seperti, kemacetan lalu lintas dan kenaikan harga ditambah dengan ketidak-stabilan terus-menerus dalam bidang ekonomi membuat tekanan semakin bertambah dan responden mengonfirmasi bahwa pemicu stres lebih banyak disebabkan karena lingkungan profesional dibandingkan dengan lingkungan pribadi, dengan pekerjaan mereka, manajemen dan keuangan pribadi merupakan faktor utama penyebabnya.
Penelitian ini juga difokuskan terhadap pencarian solusi dan menemukan bahwa lebih dari setengah (64%) responden Indonesia mengidentifikasi bahwa bekerja secara fleksibel merupakan salah satu cara untuk mengurangi stres.
Penemuan utama adalah:
- Penyebab utama dari stres adalah: pekerjaan (73%), manajemen (39%), dan keuangan pribadi (36%);
- 64% responden mengatakan bahwa pekerjaan yang fleksibel dapat mengurangi stres;
- Lebih dari setengah (55%) responden berpikir bahwa pekerjaan yang fleksibel lebih menunjang kehidupan berkeluarga;
- Dengan 73% responden mengatakan bahwa pekerjaan fleksibel meningkatkan produktivitas, dampaknya membantu staf untuk mengurangi stres adalah pengurangan biaya;
- Secara keseluruhan, pekerja bisnis ukuran kecil lebih sering mengalami stres yang disebabkan oleh pembeli (42%) dibandingkan dengan pekerja bisnis berukuran besar (27%), tetapi tidak begitu bermasalah dengan manajemen (20%) dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di perusahaan besar (40%);
Fillipo Sarti, CEO, Regus Asia berkomentar: "Tidak diragukan lagi, pekerja yang stres tidak bahagia dan tidak sehat, jadi perusahaan yang ingin membantu staf mereka hidup lebih layak, tidak boleh lalai dalam menganalisa dan mengatasi tingkatan stres di dalam organisasi mereka. Namun, stres berat tidak hanya dialami oleh karyawan, hal ini juga dialami dalam perusahaan, ketika mereka mengetahui bahwa karyawan mereka tidak mampu bekerja seperti yang diinginkan, sakit-sakitan, dan kurang efisien."
Menegaskan penelitian Regus sebelumnya yang menunjukkan bahwa 58% pekerja merasa lebih sehat ketika bekerja secara fleksibel, responden dengan jelas mengidentifikasi pekerjaan yang fleksibel sebagai salah satu kemungkinan solusi untuk tingkat stres mereka yang tinggi. Lebih daripada itu, mereka juga melaporkan bahwa bekerja secara fleksibel lebih menunjang kehidupan berkeluarga, membantu meningkatkan keseimbangan pekerjaan dan hidup serta kesejahteraan mereka. "Selebihnya, karena fleksibilitas bekerja dipercayakan menunjang produktivitas sehingga membantu karyawan untuk mengurangi stres dengan cara meningkatkan fleksibilitas menjadi lebih penting."
Jaime Lim, Manajer dari PeopleSearch berkomentar: "Tingkat stres terus meningkat di seluruh dunia membuat karyawan semakin dekat pada tingkat 'burnout'. Dalam jangka pendek dapat berarti kehilangan pekerja yang berkualitas dan berurusan dengan produktivitas yang rendah karena karyawan harus mengatasi stres yang berkaitan dengan masalah kesehatan, insomnia, dan kelelahan, tapi efek jangka panjang dari tekanan ini masih sulit diprediksi dan mungkin berbahaya."(vemale.com)
Posted by Anggar Tombak
on 08:48. Filed under
tips cowok dan cewek
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response
