Pengertian Latihan Pliometrik Double Leg Bound
KawandNews.com - Latihan ini mengembangkan power otot tungkai dan pinggul, khususnya gluteals, hamstrings, quadriceps, dan gastrocnemius. Otot-otot lengan dan bahu secara tidak langsung juga terlibat. Latihan ini memiliki aplikasi yang luas untuk berbagai cabang olahraga yang melibatkan lompat/loncat, lari, angkat besi, dan renang.
a) Posisi Awal
Mulailah dengan posisi half-squat, lengan berada di samping badan, bahu condong ke depan melebihi psisi lutut. Usahakan punggung lurus dan pandangan ke depan.
b) Pelaksanaan
Loncatlah ke depan dan ke atas, menggunakan ekstensi pinggul dan gerakan lengan yang mendorong ke depan. Usahakan mencapai ketinggian dan jarak maksimum dengan posisi tubuh tegak. Setelah mendarat, kenbali lagi ke posisi awal dan memulai bounding berikutnya.
Lakukan 3-5 set, jumlah ulangan 8-12 kali, dan waktu istirahat kira-kira 2 menit di antara set.
c). Kelebihan dan kekurangan latihan double leg bound
Pelaksanaan latihan double leg bound ini adalah bentuk latihan meloncat ke depan dan ke atas, menggunakan ekstensi pinggul dan gerakan lengan yang mendorong ke depan. Usahakan mencapai ketinggian dan jarak maksimum dengan posisi tubuh tegak. Setelah mendarat, kenbali lagi ke posisi awal dan memulai bounding berikutnya. Ditinjau dari pelaksanaannya, latihan pilometrik double leg bound memiliki kecenderungan pengembangan unsur teknik yang lebih baik untuk menguatkan kekuatan otot tungkai yang akan digunakan untuk tumpuan saat melakukan lompatan, selain itu latihan double leg bound juga cenderung menyerupai gerakan saat melayang diudara. Hal ini karena, siswa dituntut untuk mengangkat kedua kaki kemudian melompat kedepan secara otomatis gerakan itu menyerupai gerakan menolak dan melayang diudara saat melakukan lompat jauh gaya jongkok.