Ketegaran Aisyah demi senyum sang ayah
KawandNews.com - Bocah berusia delapan tahun selayaknya sedang duduk manis menerima pelajaran di sekolah atau bermain bersama teman sebayanya. Namun, tidak begitu dengan Aisyah. Di usianya yang terbilang belia, dia harus merawat ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan (54) yang menderita kelumpuhan sebagai akibat komplikasi penyakit paru-paru yang di deritanya.
Ketika usianya menginjak 6 tahun, ayah yang menjadi tumpuan hidupnya mengalami kelumpuhan itu. Karena hanya Aisyah yang dimiliki oleh Muhammad Nawawi Pulungan, dengan besar hati gadis kecil itu merawat dan menjaga sang ayah.
Mencoba mengalahkan kejamnya jalanan kota Medan, Aisyah merawat ayahnya bukan di rumahnya melainkan di atas becak yang setiap hari di kayuhnya menyusuri jalanan. Aisyah memang masih memiliki seorang ibu yang sudah bercerai dengan ayahnya ketika ia masih berusia 1 tahun. Ajakan ibunya untuk tinggal bersama di tolak demi menjaga sang ayah.
Kini Aisyah dapat sedikit lega. Bantuan dari berbagai pihak terkumpul. Ayahnya kini di tangani oleh tim dokter di rumah sakit umum (RSU) Pringadi, Medan. Telah di lakukan pemeriksaan dan resep obat pun sudah dibuatkan. Kini Aisyah juga telah ikut menjadi salah satu siswa di SD nomor 060786, Jalan Purwo Medan.
Beberapa saat lagi Aisyah dan ayhnya tidak perlu tidur di atas becak di jalanan kota Medan. Pemerintah Kota Medan menjanjikan akan memberikan mereka sebuah rumah susun sewaan (Rusunawa).
Sejauh ini, bantuan masih terus mengalir untuk Aisyah dan ayahnya. Beberapa pihak berbagi baik bingkisan, tabungan, dan masih banyak lagi bantuan dalam bentuk lain.
(EW).
(EW).
Posted by Eni Winarti
on 15:40. Filed under
Kisah Inspirasi
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response