Kawandnews.com - Bercerai memang adalah suatu proses yang sangat tidak di inginkan oleh banyak orang yang menjadin kehidupan dalam biduk rumah tangga. Hasil itu akan sangat berbahaya jika terjadi dalam lingkungan kehidupan pribadi. Selain itu dampak besar dari perceraian adalah anak yang saat itu tidak siap mental akan alami sejumlah masalah dengan psikologis nya baik secara nyata dan tidak.

Tidak hanya anak yang akan menjadi korban dari tindakan perceraian. Namun juga pihak wanita sendiri yang selaku ibu dari sang anak juga akan dapatkan banyak masalah. Untuk itu sikap seorang wanita yang alami perceraian harus sebagai berikut :

Tanggung jawab dalam kehidupan - Anda yang mengalami hal ini tentu akan merasa tertekan dengan batin anda untuk tidak dapatkan peluang hidup dengan nyaman. Sebab akan banyak timbul sikap kejelekan dari sosial lingkungan anda. Untuk itu wanita yang menjadi korban dari perceraian harus memiliki tanggung jawab besar terhadap kehidupan nya sendiri setelah tidak bersuami. Hasil itu juga termasuk dalam bidang lain seperti kepala rumah tangga baru bagi anak anda.

Ekonomi - Hal ini memang sering kali membuat hubungan terjadi sebuah perceraian. Namun untuk wanita korban cerai harus dapat mandiri untuk lebih menggunakn waktu anda dapatkan pemasukan untuk kehidupan anda selanjut nya setelah tidak dapatkan nafkah dari suami. Hal itu juga akan berpengaruh dengan biaya pengeluaran kehidupan anda. Selain itu bekerja akan memberikan anda peluang untuk terhindar dari sejumlah tekanan dan menghasilkan kehidupan bagus di waktu berikut nya.

Pasangan baru - Untuk urusan ini memang sering di lakukan oleh kaum wanita yang usai bercerai dengan suami nya mencari pasangan pengganti. Biasa nya mereka inginkan orang yang lebih sempurna dari yang sebelum nya untuk dapat memberikan lebih dan perhatian tentang kemauan mereka. Tapi hal ini justru akan di lakukan jika setelah semua masalah selesai dan berlalu lama dari kehidupan pribadi.

Waktu untuk anak - Memang setelah bercerai wanita lebih banyak menerima hak wali atau asuh atas anak mereka dari pada kaum pria. Hasil itu menjadikan anda harus kuat dalam memberikan banyak motivasi untuk anak anda agar lebih bersikap mandiri. Waktu banyak untuk anak juga untuk memberikan perhatian lebih agar tidak terlupakan dari kesibukan anda. Hal ini sebenar nya sangat menentukan sikap anak di kehidupan akan datang.