Berita Tentang Serangga Tomcat Yang Meresahkan Warga
KawandNews.com - Entah dari mana datangnya, serangga yang diduga jenis Tomcat tiba-tiba menyerbu kawasan elit Apartemen Eascoast, Pakuwon City, Laguna Indah. Serangga yang memiliki ukuran lebih besar dari nyamuk ini menggigit hingga menyebabkan luka merah dan bengkak di tubuh warga apartemen 10 lantai ini.
Jutaan serangga ini muncul pertama kali, Selasa (13/3) pagi lalu. Ida Yanti, salah seorang baby sitter yang tinggal di lantai 1 menjadi salah satu korban. Perempuan 42 tahun ini mengalami luka merah, bengkak dan bentol kecil di bagian muka, badan samping, hingga atas perut. Bahkan, luka yang diderita Ida kini mulai membekas sampai meninggalkan noda hitam.
"Lukanya merah, seperti melepuh. Tanpa digaruk, luka ini mengeluarkan cairan seperti nanah namun bening," kata Ida kepada, Kamis (15/3) sore.
Saat terkena gigitan, lanjut dia, rasanya kulit panas seperti terbakar api. Namun, ia tak berani menggaruk dan menyentuh luka merah tersebut.
Menurut Ida, bentuk Serangga Tomcat ini memang mirip seperti nyamuk. Hanya saja bentuknya lebih besar dan mengeras. Apalagi, Tomcat memiliki bentuk badan yang melengkung dengan ekor yang tajam seperti tusuk gigi. "Setelah itu saya diperiksakan ke dokter oleh majikan. Kata dokter, itu namanya Serangga Tomcat, cairannya mengandung racun," terangnya.
Berbeda dengan Ida, salah seorang bocah lelaki berumur 2 tahun ini juga mengalami luka yang sama.Kondisi bocah yang tinggal di lantai 10 lebih parah karena menderita luka memar dan merah sekujur tubuh akibat menggaruk dan memencet bentolan pasca gigitan Serangga Tomcat. "Ternyata kata dokter memang tidak boleh digaruk atau bahkan dipencet," cerita Ida.
Setelah diperiksa dokter dan diberi antibiotik, obat kompres dan salep, luka yang diderita Ida sudah mulai membaik. Setidaknya luka merah yang kini masih memenuhi bagian wajah dekat hidung dan pipi Ida tidak menimbulkan rasa panas dan kering.
Sementara saat dikonfirmasi, Direktur Pemasaran PT Pakuwon Jati, Sutandi Purnomosidi berdalih, serangan serangga Tomcat yang dialami penghuni apartemen Eascoast juga terjadi di tempat lain. Hanya saja, dia menegaskan bahwa di apartemen Eascoast kebersihannya terus dijaga. “Untuk kemungkinan serangga bisa masuk ke apartemen peluangnya ada, karena serangga bisa masuk darimanapun. Akan tetapi, kebersihan disana selalu kita jaga,”katanya, Jumat (16/3).
Untuk mengatasi serangga Tomcat yang sudah terlanjur menyerang penghuni apartemen, ia menyatakan sudah melakukan beberapa upaya diantaranya dengan melakukan pengasapan (fogging). Meski demikian, upaya tersebut dinilai belum bisa 100% mengatasi masuknya serangga.
Yanto, Satpam apartemen mengatakan, jutaan serangga tersebut menyukai lampu yang memancarkan warna kuning dari bohlam.Untuk meminimalisir keberadaannya, saat malam, pihaknya harus mematikan lampu – lampu penerangan yang terdapat dibagian lantai paling atas gedung tersebut. Menurut Yanto, pengelola apartemen sudah menyemprot serangga itu dengan cairan pembasmi serangga, namun tetap saja serangga tersebut muncul lagi. “Sudah kami semprot menggunakan pembasmi serangga, tapi tidak hilang,”ucapnya. Hingga kini serangan serangga itu sudah memakan tiga orang korban, terdiri dari dua anak-anak dan satu orang dewasa.
Menurut penelusuran, Tomcat juga dikenal dengan nama Kumbang Rove, Semut Semai, Semut Kayap atau Charlie. Cairan hemolimf yang terdapat di dalam badan (kecuali sayap) kumbang ini mengandungi racun sentuhan hewan yang paling berbisa di dunia. Toksin ini dikenali sebagai aederinâ (C24 H43 O9 N).
Tomcat otomatis akan mengeluarkan cairan apabila terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia secara langsung. Bisa juga dengan sentuhan tidak langsung melalui handuk, baju atau alat lain yang tercemar oleh racun tomcat tersebut.
Serangga ini kerap di sangka sebagai penyebab herpes zoster atau dompo. Namun pada dasarnya serangga itu menyebabkan dermatitis kontak toksik. Yakni penyakit yang disebabkan kontak akut dengan racun pederin atau kantaridin yang dikeluarkan serangga tertentu.
Berbeda dengan herpes zoster, dermatitis menyerang tanpa pandang bulu. Dari bayi sampai lansia bisa terkena. Bagian tubuh yang terinfeksi juga sesuai dengan tempat menempelnya racun. Namun, rasa yang ditimbulkan relatif lebih ringan ketimbang herpes zoster, yakni cenderung panas dan gatal. Sementara pada herpes zoster lebih pada nyeri yang sangat, apalagi jika terkena sentuhan.
sumber:surabayapos_online
Posted by Anggar Tombak
on 12:50. Filed under
Berita Terbaru
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response
ahhh di apt anee juga ada dan pernah ngegigit ane tapi efeknya kaya digigit semut merah aja ngga seperti itu...dan ane curiga dari mebel2x perabot baru pesanan ane berita ini hoax yah??