Kekonyolan Alquran Baru Versi Ustad Erianto Anas/EA
Kawandnews.com - Setidaknya tragedi ini telah meluluhlantakkan bendungan kodifikasi dan pintu ijtihad Islam di Internet. Sebuah Alquran baru diluncurkan di Mesjid Kafirun Blogenas. Presiden Direktur Mesjid tersebut (Ustad Erianto Anas/EA) akhirnya dipanggil langsung oleh Tuhan ke langit ketujuh. Maka terjadilah debat sengit diantara mereka:
Tuhan:
Apa alasan saudara meluncurkan Alquran baru?
EA:
Karena Alquran lama tidak kompatibel lagi dengan Abad sekarang.
“Alasan lain?”
“Alquran lama kentara sekali pemujaan terhadap Arab”.
“Apa masalahnya jika demikian?”
“Jamaah mesjid blogernas kesulitan membayangkan surga.”
“Oh ya? Bisakah anda lebih spesifik?”
“Jamaah saya protes kenapa hanya ada bidadari di surga. Kenapa Pangeran tidak ada? Sedang jamaah perempuan Mesjid Blogernas juga membutuhkan pasangan di surga. Itu kan kentara sekali Alquran lama sebagai transfer libdo laki-laki Arab. Terus kenapa di surga hanya ada sungai yang mengalir dengan pepohonan rindang. Sedang jamaah Mesjid Blogernas sudah bosan dengan sungai, laut, rimba belantara yang sudah biasa mereka huni di Indonesia. Itu kan juga transfer imajinasi padang pasir Arab ke dalam Alquran lama. Kenapa tidak ada Gedung pencakar langit dan Facebook di Surga.”
“Hmm .. begitu ceritanya. Anda ini terlalu berani.”
“Ya ini kan baru draft kalau Tuhan setujui.”
“Tapi apakah anda sudah memikirkan resikonya?”
“Maksud Tuhan?”
“Apakah jamaah anda sudah siap menerimanya?”
“Justru ini hasil rapat Tim penulis Alquran Baru Tuhan.”
“Ya tapi anda harus hati-hati. Jika masyarakat blogernas tahu bahwa Alquran Baru ini kerja tim, itu bisa bahaya.”
“Maksud Tuhan saya harus umumkan bahwa Alquran Baru ini tidak langsung dari Tuhan?”
“Ya pikirkan juga efek sosialnya.”
“Tapi umat saya tidak sama denga pemuja Alquran lama Tuhan. Mereka tidak mau dibodohi. Mereka lebih suka kepastian. Jika memang Alqruan Baru ini hasil konvensi tim blogernas, kenapa tidak diakui saja. Bukankah Tuhan Maha Jujur?”
“Itu betul. Tapi jangan lupa Saya juga Maha Fleksibel.”
“Ya tapi sekarang Tuhan tidak bisa lagi begitu.”
“Maksud anda?”
“Sekarang zamanya to the point Tuhan. Opend mind. Apa Tuhan belum baca bukunya Nietzsche?”
“Siapa itu Nietzsche?”
“Lho, tapi Tuhan Maha Tahu?”
“Ya repotlah saya urusi semuanya. Kan ada Malaikat yang membantu saya. Jadi apa isinya buku Nietzsche itu?”
“Tuhan telah mati!”
“Oya? Luar biasa. Kreatif sekali. Saya suka.”
“Nah Alquran Baru ini jauh lebih canggih Tuhan.”
“Oya? Mana draftnya?”
“Ini Tuhan.”
Tuhan mengangguk-angguk sambil tersenyum.
“Bagaimana Tuhan?”
“Anda luar biasa. Segera luncurkan!”
![]() |
| Erianto Anas |





Konyol memang yang membuat cerita ini, Tuhan dan manusia bisa berbicara langsung, hahaha, satu lagi, tuhan juga maha mengetahui mengapa ia bertanya, hahaha :D
tololnya sang pembuat cerita
inti ceritanya apa nih gan??