Orang Miskin yang Murah Hati | Motivasi dan Inspirasi
KawandNews.com - Sampai kini saya masih teringat dengan peristiwa itu. Peristiwa apa? Ah, sebenarnya biasa-biasa saja. Satu adegan. Wah kok jadi lebay. Oke begini saja, suatu ketika saya mendapatkan tugas dari kantor untuk membagikan uang bagi penderita hydrocephalus. Sudah dua kali ini saya mengalami hal serupa.
Untuk tempatnya saya memang sudah agak lupa karena itu berlangsung sekitar dua tahun lalu, yang jelas, di Gunungkidul. Dimana untuk menempuh satu target yang diberi bantuan harus memakan waktu hamper tiga jam dari Yogyakarta. Ini tak lain karena di kabupaten Gunungkidul termasuk dalam barisan gunung seribu. Jalan berkelok, menanjak, menikuk, itu kerap saya lewati.
Seperti biasa, kami pun berbasa-basi dengan orangtua si anak penderita hydrocepallus. Keramahan mereka sudah tergambar begitu kami dating. Meskipun persoalan sedang menghimpit. Meskipun setiap hari harus dengan sabar menjaga dan merawat anaknya yang semakin bertambah besar kepalanya karena hydrocepallus. Meskipun untuk perawatannya juga memerlukan biaya untuk transportasi. Meskipun suaminya bekerja serabutan untuk menghidupi keluarganya.
Setelah berbasa basi, kami pun memberikan uang tersebut. Tapi yang membuat saya terheran, ibu itu memberikan sekian persennya untuk saya. Saya pun menolak, toh saya sudah digaji oleh perusahaan tempat saya bekerja. Lagi pula biaya transport dan kebutuhan selama perjalanan kami sudah punya.
Kejadian di atas membuat saya bertanya-tanya, apakah si ibu tadi memang mempunyai niat dari dalam untuk memberikan sedekah meski dia sendiri sedang membutuhkan, atau memang suatu kebiasaan yang turun dari lingkungan birokrat di sekitarnya? Jangan-jangan, selama ini mereka dibiasakan oleh oknum yang pada akhirnya menjadi makelar bantuan?
Ah, semoga saja tidak. Saya sampai kini pun berusaha untuk berfikir positif. Pada intinya saya banyak belajar dari kejadian ini, positifnya saya dapat pejalaran berharga untuk memberikan sedekah, bantuan, atau sejenisnya, meski uang di kantong tinggal seribu. Sederhana sekali, tapi susah untuk dilakukan. by.MisterSkin