Wow..Samsung Luncurkan Kamera Digital Android

KawandNews.com - Telepon seluler cerdas yang mengusung kamera berkemampuan mengambil gambar setara dengan kamera digital kini mudah ditemui. Bahkan beberapa ponsel cerdas tersebut memiliki tingkat kerapatan piksel luar biasa.

Nokia 808 PureView, misalnya, ponsel cerdas yang diperkenalkan dalam pameran Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, ini memiliki kemampuan merekam gambar dengan kerapatan 41 megapiksel. Rahasianya ada pada lensa optik Carl Zeiss.

Kalau sudah begitu, tak mengherankan bila perlahan kamera digital mulai ditinggalkan konsumen. Apakah nasib kamera digital akan seperti personal computer atau PC, yang angka penjualannya stagnan bahkan cenderung menurun akibat kalah bersaing dengan netbook atau komputer tablet?

Situs teknologi Engadget beberapa waktu lalu mendapat kesempatan bertemu langsung dengan petinggi Samsung. Dalam kesempatan itu pembicaraan lebih banyak seputar penelitian dan pengembangan yang dilakukan vendor asal Korea Selatan itu.

Salah satu yang menarik adalah bahwa Samsung tengah mempertimbangkan kemungkinan membuat kamera digital yang berjalan dengan sistem operasi, layaknya sebuah ponsel. Sistem tersebut tentunya adalah Android dari Google.

Samsung selama ini memang dikenal sebagai salah satu vendor paling getol mengeluarkan produk digital berbasis Android. Jajaran telepon seluler dan komputer tablet Samsung hampir semua berbasis Android.

Untuk alasan itulah, tak mengherankan bila tim riset dan pengembangan di Samsung akan juga menerapkan sistem operasi Android di kamera digital mereka. Hal itu akan lebih mudah ketimbang harus memakai sistem operasi lain.

Lantas, apakah cukup signifikan membenamkan sistem operasi Android ke dalam sebuah kamera digital, baik itu kamera saku maupun DSLR? Untuk beberapa alasan, tampaknya Samsung melihat hal itu cukup signifikan.

Menurut Samsung, hal ini merupakan langkah revolusioner bagi kamera digital. Sebab, kamera akan menjadi lebih “terbuka”. Artinya, pengembang pihak ketiga berkesempatan membangun ekosistem baru bersama-sama.

Sebagai contoh, aplikasi dari pihak ketiga memungkinkan pemilik kamera mengirim gambar hasil jepretan langsung ke situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, atau LinkedIn, hanya dalam hitungan detik.

Selain itu pengguna bisa menambahkan komentar atau teks di foto tersebut melalui layar sentuh yang tersedia di belakang kamera.

Semua itu bisa terjadi bila pada kamera digital benar-benar telah dibenamkan sistem operasi layaknya sebuah ponsel. Ponsel cerdas sendiri mulai “bangkit” ketika pengembang pihak ketiga dilibatkan dalam pembuatan beberapa aplikasi.

Sayangnya, belum diketahui kapan Samsung akan merealisasi “pertimbangan” itu untuk menjadikan kamera digital lebih cerdas dari sekadar mengambil foto atau film. Yang pasti, jika hal itu tidak dilakukan, kamera digital akan segera ditinggal konsumen.

Tak hanya Samsung yang punya pemikiran tersebut. Panasonic, melalui juru bicaranya, Barney Sykes, juga mengaku sedang memikirkan hal yang sama. Namun ada satu catatan yang dilontarkannya, yakni penggunaan sistem operasi Android bisa membatalkan garansi sebuah kamera digital.

Alasannya, penggunaan platform terbuka seperti Android memungkinkan terjadinya kerusakan pada kamera. Sebab, bukan tak mungkin virus dan program jahat masuk ke sistem tersebut. Jika hal ini terjadi, garansi akan hangus.

“Salah satu masalah besar yang ada adalah teknologi optikal pada kamera digital, bahkan pada kamera kompak sekalipun. Di Panasonic, kami memiliki lensa yang disebut Leica,” ucap Sykes.

Ia menambahkan, bila pengguna mengunduh sesuatu dari Android Market, programnya akan berhubungan dengan optik kamera. “Ya, itu tadi, program tersebut ada kemungkinan akan merusak lensa,” kata Sykes.

Meski begitu, Panasonic, kata Sykes, tetap akan mengembangkan penggunaan sistem operasi Android di kamera digital. Hanya, perlu sebuah filter atau penyaring agar efek negatif yang ditimbulkan tak terlalu parah. “Senang melihat inovasi yang terus berkembang,” ucapnya.
sumber