Pancasila Sakti
KawandNews.com-Sejarah
Indonesia telah mencatat bahwa tokoh perumus Pancasila adalah Mohammad Yamin,
Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Faktor yang menjelaskan Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan
dari hiruk pikuk perpolitikan di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara
garis besar dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang
Pancasila berarti dia menentang toleransi. Semua itu tercermin dalam makna
sila-sila pada bagian-bagian dari Pancasila. Kehidupan Pancasila ini sangat
sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia sejak nenek moyang dulu. Istilah pancasila telah dikenal sejak jaman Majapahit
pada abad-14 sekitar tahun 1365, dalam kakawin
Negarakretagama karangan Mpu Prapanca dan kakawin
Sutasoma karangan Mpu Tantular. Kakawin
Sutasoma mencatat istilah pancasila memiliki arti “berbatu sendi yang kelima” (bahasa
sansekerta), juga memiliki arti pelaksanaan kesusilaan yang lima ( pancakrama ) dalam kakawin Negarakretagama pada pupuh yang menjelaskan tentang hukum
di Majapahit yaitu :
1. Tidak boleh
melakukan kekerasan
2. Tidak boleh
mencuri
3. Tidak boleh
berjiwa dengki
4. Tidak boleh
berbohong
5. Tidak boleh mabuk
minuman keras
Keberadaaan Pancasila ini sangat bisa diterima olem
lapisan masyarakat baik dari kalangan menengah bawah maupun kalangan atas.
Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa yang tidak dapat dibongkar atau
dihancurkan bangsa lain. Pancasila sebagai sebuah paradigma berbagai aspek
kehidupan berpolitik, berbudaya, perekonomian, dan ketahanan negara. Dari
uraian tersebut membuktikan bahwa pancasila dapat merasuk ke dalam aspek apapun
dan dapat dijadikan sebagai dasar apapun selama dalam sebuah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan hakikat
sebenarnya lahirnya Pancasila, berawal dari keberagaman dan kesamaan ideologi
inilah Pancasila menjadi sebuah ajaran murni tak terbantahkan.
